Info: Data update per Oktober 2018
Ada banyak pertanyaan yang singgah ke kotak surat saya setelah artikel Dieng Culture Festival dan Sederet Alasan Mengapa Kamu Harus Vakansi ke Tanah Para Dewa diunggah di laman blog RanselHitam. Dari semuanya, pertanyaan yang paling sering muncul adalah bagaimana akses menuju Dieng. Daripada capek balesin satu-satu, mending saya bikin satu postingan khusus mengenai hal ini. Jadi kawan, berikut ini jawaban-jawaban atas pertanyaan kalian. Semoga mencerahkan ya.
Solo Traveling dan Backpacking ke Dieng bisakah?
Bisaaaa, bisa banget. Dieng termasuk mudah dijangkau karena dilewati kendaraan umum yakni bus mikro alias bus berukuran sedang. Kota terdekat dari Dieng adalah Wonosobo. Jadi kalau kalian berangkat dari manapun gunakan kota Wonosobo sebaga ancer-ancer. Sebenarnya Dieng juga bisa diakses dari Banjarnegara dan Weleri Batang, namun akses jalannya curam dan berliku serta lebih jauh. Jadi cara termudah adalah lewat Wonosobo.
Bisakah Naik Kereta ke Dieng?
Nope! Enggak bisa! Dieng itu dataran tinggi dan tidak ada jalur kereta. Stasiun terdekat adalah Stasiun Purwokerto, Stasiun Yogyakarta, dan Stasiun Semarang. Kalau kalian kekeuh ingin naik kereta maka hanya bisa berhenti di stasiun tersebut lantas melanjutkan perjalanan ke Wonosobo dengan naik bus, travel, atau rental kendaraan. Begitupun dengan bandara. Bandara terdekat ada di Semarang dan Jogja, dari kedua bandara tersebut lagi-lagi kalian harus melanjutkannya dengan bus.
Transportasi dan Cara Menuju Dieng
Kalau kalian naik kereta dan turun di Stasiun Purwokerto bisa melanjutkan perjalanan dengan naik bus jurusan Purwokerto – Wonosobo atau Purwokerto – Semarang lantas turun di Terminal Mendolo Wonosobo. Lama perjalanan sekitar 2 – 3 jam.
Bagi yang datang dari arah Semarang bisa melanjutkan dengan bus jurusan Semarang – Purwokerto dan turun di Terminal Wonosobo. Selain bus, dari semarang juga ada banyak travel yang melayani rute ke Wonosobo. Perjalanan Semarang – Wonosobo kalau lancar sekitar 3 jam. Berhubung kendaraan umum jadi kadang sulit diprediksi waktu pastinya.
Sedangkan kalian yang dari arah Jogja bisa naik bus dari Terminal Jombor atau Terminal Giwangan (saran saya sih mending dari terminal Jombor). Tidak ada trayek bus yang langsung menghubungkan Jogja – Wonosobo, jadi kalian harus pindah bus. Pertama silahkan naik bus Jogja – Semarang dan turun di Terminal Magelang. Dari Terminal Magelang kalian harus ganti mikro bus jururan Magelang – Wonosobo, lantas turun di Terminal Mendolo. Jika ingin lebih mudah, kamu bisa naik travel jurusan Jogja – Wonosobo. Ada banyak travel mulai dari Rahayu, Tiga Bintang, Andyni, dll. Langganan saya sih Travel Andyni karena mobilnya enak dan sopirnya baik. Selain itu travel Andyni tidak lewat Magelang melainkan lewat jalur Borobudur sehingga perjalanannya lebih singkat. Nomor telepon Travel Andyni (0286) 322211, 0877 3400 6626.
Kalau sudah tiba di Terminal Mendolo kalian tinggal naik mikro bus Wonosobo – Dieng dan langsung turun di Terminal Dieng. Terminal ini bersebelahan dengan Losmen Bu Djono dan dekat dengan Kompleks Candi Arjuna. Pastikan kamu tidak tiba di Wonosobo terlalu sore, sebab trayek terakhir ke Dieng sekitar pukul 16.00 atau 17.00 WIB. Jika datang terlalu malam kamu terpaksa harus menginap di Kota Wonosobo lebih dulu.
Rekomendasi Penginapan di Dieng
Ada banyak penginapan di Dieng baik berupa hotel maupun homestay. Penginapan paling populer di kalangan traveler adalah Losmen Bu Djono, maklum penginapan ini sudah masuk dalam daftar Lonely Planet sehingga jadi jujugan wisatawan asing juga. Seperti yang sudah saya tuliskan di atas, lokasi Losmen Bu Djono bersebelahan dengan terminal sehingga sangat strategis. Jika penasaran dengan review Losmen Bu Djono di TripAdvisor silahkan melipir kesini. Menariknya lagi, di Losmen Bu Djono terdapat restaurant, rental kendaraan, serta jasa guide. Nomor telepon Losmen Bu Djono 0862 2664 5669.
Selain Losmen Bu Djono, sekarang ada satu penginapan lagi yang asyik dan instagramable, namanya Tani Jiwo Hostel. Penginapan ini lokasinya di pertigaan dan dekat dengan terminal bis yang menuju ke arah Batur, alamat lengkapnya Jl. Raya Dieng No.31, Simpangan, Dieng Kulon. Bangunannya putih, bersih, dan eye catching. Penginapan ini lagi ngehits banget di kalangan anak muda karena desainnya apik, fasilitasnya oke, dan sangat bersih. Tak hanya menyediakan private room, bagi backpacker yang datang sendirian, di hostel ini juga ada shared room (dorm) alias kita bayar per bed aja. Fasilitasnya ada sarapan gratis, mini bar (free teh n kopi), wifi, air hangat, shared kitchen, co-working space, sampai sewa sepeda. Asyik banget pokoknya. Nomor telepon Tani Jiwo +62 286 330 2070 dan WA +62 811 290 0302.
Jika Losmen Bu Djono atau Tani Jiwo Hostel sudah full, kamu bisa mencoba mencari homestay-homestay lain yang tersebar di penjuru Dieng. Berikut ini beberapa daftar yang bisa saya berikan:
- Homestay Cempaka (082137814484)
- Flamboyan Homestay (081327605040 || 085727322231)
- Homestay Nepenthes (081227491819 || 085726579979)
- Homestay Dahlia (085227223433 || 085226390053)
- Dieng Plateau Homestay (081327791565)
Tarif penginapan di Dieng bervariasi. Tapi standarnya sih 150 – 300an ribu per malam. Bahkan kalau pintar nego kadang bisa dapat harga yang lebih murah. Para pemilik penginapan biasanya juga bisa sekalian menjadi tour guide jika kamu menginginkannya.
Bagaimana Cara Keliling ke Tempat-Tempat Wisata di Dieng?
Kalau fisikmu kuat dan kamu hobi trekking maka jalan kaki bisa menjadi pilihan. Lokasi tempat-tempat wisata andalan seperti candi, telaga, dan kawah sebenarnya masih berada dalam satu kawasan. Tapi kalau harus jalan kaki muterin semuanya gempor juga sih ahahaha. Sebenarnya bersepeda adalah pilihan yang asyik. Sayangnya di Dieng masih jarang (atau bahkan belum ada) tempat penyewaan sepeda. Mimpi saya sih punya homestay, peternakan dan ladang, serta penyewaan sepeda di Dieng, ahahahaha, AMIIIIIN.
Tapi kalau waktumu singkat dan ogah capek mending kamu rental sepeda motor atau naik ojeg. Jadi kamu bisa nyewa ojek seharian yang bisa nganterin kemana-mana. Selain ojek mereka juga jadi guide. Percayalah, bepergian dengan penduduk lokal akan lebih seru. Untuk ojek wisata kamu bisa kontak langsung ke hotel yang akan diinapi ya.
Daftar Tempat Wisata di Dieng
Berikut ini daftar tempat-tempat wisata yang paling ngehits dan selalu dikunjungi. Beberapa diantaranya baru saja populer belakangan.
Kompleks Candi Arjuna (baca: Mengejar Halimun di Candi Arjuna)
Deretan candi beraliran Hindu. Tempat ini menjadi pusat perayaan acara Dieng Culture Festival
Telaga Warna dan Telaga Pengilon (baca: Cerita Pagi dari Telaga Warna Dieng)
Telaga kembar yang berada dalam satu lokasi (satu tiket masuk). Telaga ini dikelilingi hutan yang asri. Jangan datang di musim kemarau, karena telaga bakal surut jadinya nggak bagus.
Batu Ratapan Angin
Spot tak jauh dari Dieng Theater dan telaga. Dari puncak batu ini kamu bisa melihat telaga dari ketinggian. Instagramable lah.
Kawah Sikidang (Baca: Mengantarkan kijang Kecil Melompat Riang di Kawah Sikidang)
Kawah yang melompat-lompat. Kalau kesini jangan lupa bawa masker untuk menutup hidung. Jangan lupa foto sama burung hantu yang ikonik.
Bukit Sikunir
Spot melihat sunrise yang cihuy. Waktu terbaik kunjungan sekitar bulan Juli – September. Dari kompleks Candi Arjuna berjarak 20 menit naik motor. Jadi kalau mau lihat sunrise disini harus berangkat subuh.
Gunung Prau
Gunung yang ngehits akhir-akhir ini. Sunrise disini juwara. Googling aja deh kalau mau lihat foto-fotonya yang cihuy ahahaha. Setiap tahunnya pada tanggal 5 Januari – 5 April gunung ini akan ditutup untuk pendakian guna memulihkan ekosistem.
Candi Dwarawati (baca: Candi Dwarawati, Si Cantik yang Kesepian di Atas Bukit)
Candi tunggal yang berdiri tersembunyi di atas bukit. Kamu harus berjalan kaki melewati perkampungan jika ingin mencapai candi ini.
Bukit Scooter
Tempat yang baru saja dikembangkan. Bisa untuk melihat sunset maupun sunrise.
Telaga Cebong
Telaga berbentuk kecebong/anak katak yang terletak di bawah Bukit Sikunir.
Telaga Dringo
Konon telaga ini adalah Ranu Kumbolonya Dieng. Tempat ini terletak terpisah agak jauh dibandingkan destinasi lainnya. Aksesnya cukup sulit dengan jalanan menanjak terjal dan kondisi rusak. Tapi pemandangannya juwarak!
Bukit Pangonan
Lokasi bukit ini di depan kompleks Candi Arjuna. Di balik bukit terdapat padang savanna indah yang kerap menjadi “ladang mbun upas” alias embun yang menyerupai salju putih. Banyak orang menyebutnya sebagai padang teletubies.
Tips Berwisata ke Dieng
- Bawalah pakaian yang sesuai untuk dataran tinggi. Sekadar informasi, pad amalam hari suhu di Dieng bisa merosot turun hingga 5 derajat. Karena itu pastikan jaket tebal, kaos kaki, penutup kepala, dan sarung tangan selalu tersedia di tas.
- Berada di udara dingin tu bawaannya selalu lapar. Karena itu pastikan kamu membawa banyak camilan. Coklat jangan lupa, lumayan nambah kalori. Oya, kalau saya juga selalu bawa tolak angin ahahaha. Abis kalau dingin bawaannya kembung sih. Minyak kayu putih juga buat oles-oles perut.
- Tidak semua provider telekomunikasi lancar digunakan di Dieng. Kadang di satu titik sinyal lancar, di titik lainnya menghilang. Saya sendiri pernah memakai Im3, Telkomsel, Three, dan Smartfren. Lumayan lah, bisa buat ngelive instagram.
- Makanan & minuman yang sebaiknya dicoba: Carica, purwaceng, kacang babi (kacang dieng), keripik jamur, tempe kemul, mie ongklok. Oya, jajan kentang goreng Dieng dan kue bandos enak juga lho. Dicemil sambil jalan-jalan.
- Di Dieng ada ATM BRI. Kalau bank lainnya saya lupa ada apa enggak ahahaha. Etapi di Dieng ada Indomaret kok. Jadi missal butuh duit bisa tarik tunai lah ya.
Sepertinya ini dulu yang bisa saya bagikan ke kawan-kawan semua. Kalau kawan-kawan punya cerita lain atau rekomendasi penginapan lain bisa share ke saya lho. Nanti biar saya tambahkan ke daftar. Semoga tulisan ini bisa membantu kawan-kawan semua yang hendak pelesiran ke Dieng, ya!
Wahh sepertinya seru juga kalo jalan sendirian ke Dieng yaa..
infonya juga lengkap.
Seru banget mbak. Boleh lho sesekali nyoba solo traveling kesana.
Aku mau nya naik kereta sampai dieng, tolong dong di sambungi rel nya sampai sana hahaha
Dieng selalu merindu
Ish ish ish, disambungin pakek selotip ya? 😀
I love Dieng. Lebih suka kesana motoran. Hahahaha. Trus nginep di bu djono, walo provider mati dapet wifi
Saya pun. Sudah ke Dieng berulang kali dan tetep nggak bosan. Saya juga suka kesana motoran, lebih bebas dan bisa eksplore lebih banyak. Tapi kalo nginep sih seringnya di tempat saudara hehe.
Dieng emang keren. Favorit aku Batu Ratapan Angin. Salam kenal mbak 🙂
Kalau favorit saya sih masih tetep Sikunir hehe. Salam kenal juga, mbak. Terimakasih sudah mampir 🙂
Dari dulu pengen bgt bisa ke dieng, cuma masih belum terlaksana aja
Bookmark dulu ah
Aha, ayok ke Dieng. Mumpung lagi ada Dieng Culture Fest nih.
Lengkap banget Mbak untuk model Solo traveling ke Dieng. Saya pernah kalau nanti suatu saat jalan sendiri ke sana. Terima kasih ya 🙂
Sama-sama, mbak. Senang kalau artikel ini bisa membantu sesama pejalan 🙂
Infonya detail banget! Keep travelling!
Adis takdos
travel comedy blogger
http://www.whateverbackpacker.com
Wah senangnya dikunjungi seleb travel blogger *menjura* 🙂
Waw ada anti petir
kira-kira untuk 5 hari 4 malam sedia budget 1 juta cukup gak ya? *newbie
Itu uang untuk hidup di Dieng atau termasuk transportasi dari kota asal? kalau cuma untuk di Dieng sih cukup mas.
include transport tambah 500K mgkn ya? is it possible untuk tinggal di rumah penduduk? atau memang harus stay di penginapan? Hatur nuhun jawabannya.
Bisa, bisa. Asal mau ngobrol dgn penduduk bisa kok nginep di rumah mereka dgn ngasih imbalan seiklasnya. Tapi homestay juga ada yg murah kok. Pinter2 nawar aja 🙂
Jadi pengen lagi ke Dieng, seru banget pemandangannya. Saya sempat mampir ke Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Teater Dieng Plateu, Gunung Paru yg sunrisenya juara dan bisa liat gng Sindoro Sumbing,Telaga Warna. Macet banget melebihi jalur puncak kalau musim liburan, udara dinginnya asoyyy…
Dieng emang ngangenin ya. Udaranya itu lho yang asoy. Iya mbak, kalau mau pergi ke Dieng sih saran saya pas weekday aja. Kalau pas Weekend apa liburan macetnya udah mulai menggila.
Halo salam kenal ya.. tks bnyk info nya.. jd langsung mau random ke dieng solo travel dlm waktu dekat hehe.. during weekdays,memungkinkah ga? Misal: ada orang lokal yg sediain jasa guide, dianter oehj seharian, dll? Mohon info nya ya.. tks
mbak punya contact sewa motor di dieng gak? kayaknya daripada naik ojek, lebis seru motoran sendiri hehe
Wah maaf mas, kalau untuk sewa motor aku kurang ngerti. Mungkin bisa hbungi langsung pihak penginapan. Siapa tahu mereka menyediakan.
okeee makasih mbak infonya
Salam kenal, mba… Saya rencana jalan bulan desember pas long weekend.. Tadinya mau ikut open trip, tp kayanya seruan jalan sndr.. Mba, boleh kasi saran, ga? Utk trip 3 atau 4 hari, enaknya kmn aja dulu?
Halo mbak, aduh maap baru balas komennya. Hiks udah telat yak
mantab tips nya, langsung pengen berangkat sendiri besok sabtu… hahay
Yuk capcus
Mantapp. Sangat lengkap dan jelas infonya..
Aha, aslinya masih kurang lengkap ini
lebih deket purwokerto-dieng/jogja-dieng ya mba? estimasi wktunya brp? Saya tertarik untuk solo backpacker ksna..mksih mba…
Tergantung berangkatnya dari mana. Kl dari arah Timur jelas lebih dekat Jgj – Dieng, kalo dari arah barat ya Pwt – Dieng. Kalau naik kendaraan umum estimasi waktunya antara 3-4 jam.
Ada yg punya rencana kesana kah awal Maret 2017 ini? Saya dari Bandung. Kalo ada boleh bareng nih. Bisa kontak line saya: wahyurahadian1.
Wah menarik sekali ulasannya, naik transportasi umum mengurangi kemacetan sayangnya walaupun tinggal di semarang blm pernah saya ke dieng, solo traveling seru sih cuma kalo bingung gak ada yg bs diajak ngobrol
Berapa hari ya yang ideal ke Dieng? 2 hari 1 malam sepertinya tidak cukup ya?
Kalau ingin eksplorasi semuanya sih kurang. Namun kalau untuk tempat-tempat yang “ngehits” saja sih sudah bisa lah. Karena lokasinya saling berdekatan.
Masih memberanikan niat buat solo traveling nh??
Pengen banget bisa ke Dieng,mudah2an bulan depan bisa ke Dieng walaupun sendirian
jalan ke dieng memang asyik… banyak spot yang perlu dieksplore..
Sudah book tanggal dan ngeblok cuti di kantor Juli 2017 nanti buat ke Dieng, mbak. Makasih infonya, lengkap sekali. Melihat sunrise di Sikunir itu udah ada di list Saya sejak lama sebagai salah satu lokasi sunrise terindah yang wajib dikunjungi sebelum kontrak di dunia habis. Dan karena berangkatnya sendirian di Bulan Juli nanti, ini bakalan jadi hadiah terindah buat ultah Saya. Hihihihi….
*Keep on travelling!
juli tgl brp mbak brgktnya,saya juga mau solo kesana
Senin depan saya kesana bareng istri, ngecam di prau besoknya di tutup dengan golden sunrise di si kunir… trimaksih infonya…
Tulisan dan informasinya sangat bermanfaat, btw saya dri luar pulau jawa mudah2an agustus ini terealisasi (mungkin ada yg mau join trip) dan info dari mba semoga bisa membantu perjalanan saya, salam kenal mba.
Mba kira2 agustus jadi ke dieng nya kah? Saya jg berencana mau kesana tgl 17-18 Agustus.
Untuk mba Elisabeth nomor loosmen bu djono nya yg betul 0852 atau 0862 ya?
Belum kesampaian nih ke diengnya. Boleh dong join yg ada rencana kesana Juli/Agustus ini. Boleh saling kontak di line: wahyurahadian19
Terimakasih.
yuk bro siapa aja nih yg mau kesana july or agustus gw join ya ,087778528404 wa gw ya
Ada line gak bro ajo chan?
Tanggal brp nih bro? Siapa tau bisa brg
Hi Kak Elizabeth, salam kenal :-). Makasih banget untuk informasi ini, sangat sangat menolong. Kami ada rencana ke Dieng bulan Desember 2017 ala backpacker juga.
saya bersama teman mau ke dieng tgl 4 sd 6 september 2016 pake kereta api turun di Purwokerto jam 7 pagi,Jumlahnya 12 orang .Kok rasanya lebih puas kalau sewa mobil aja,pesan kamar sendiri dan jalan jalan sendiri.Bagaimana sarannya mbak?Tolong ya bantuannya
Maaf 4 sd 6 September 2017
wahhh seru banget nih, saya juga mau ikutan dieng karnaval nanti tgl 4 agustus. Gak sabar nih nunggunya sumpah ahahhaha
kak mampir juga ke blog saya ya (klik di nickname)
Kira kira estimasi biaya nya berapa yaa
tergantung mau berangkat dari mana dan durasi berapa hari kak
Bulan ini mau ad planning ksana kak, mau nanya aman ga ngajak baby?trus bs ngecam ga sih? Klo bsa dmn yg bs n aman utk ngecam…thanks kak…?
Dieng aman kok mbak, asal bawa perlengkapan yang mumpuni aja. kalau bawa baby (balita atau minimal batita) sih saya saranin nginep di homestay aja. kasihan bayinya.
kalo guide ny sekalian biasa kasih tips ny gmn?seikhlasnya apa ada tarif trtentu?rencana pgn sendiri kesana
Kalau pergi sendiri mending sekalian pake jasa ojek wisata mbak, mereka bisa ngeguide sekalian jadi tarifnya paketan.
Mbak Elisabeth,
Mau tanya untuk rute balik dari Dieng ke Jakarta.
Saya mau pesan tiket kereta Purwokerto – Pasar Senen, pukul 9.45 pagi.
Takutnya ga ada angkot pagi-pagi dari dieng.
Mohon sarannya.. 🙂
Duh, saya enggak yakin pagi jam 6an sudah ada bis dari Dieng ke Wonosobo apa enggak mbak. Saran saya kalau mau pesan tiket jam 9.45 nginep malam terakhir di Wonosobo dan bukan di Dieng. Takutnya enggak kekejar, apalagi jarak terminal purwokerto dan stasiun lumayan jauh. Kalau ada opsi lain mending pilih kereta yg agak siang.
Sebaiknya nginep di Purwokerto mas, kereta api purwokerto ke senen jam 16.30 paginya masih bisa ke Batu Raden dan Small World
kan
hai ka elisabeth, ,
mau tanya nih,
1. jika perkiraan sampe homestay jam 5 sore. kita bisa kemana saja ya ka??
2. apakah ada toko tersendiri ka yang menjual oleh2 dieng disana??
3. jika kami memutuskan pulang jam 4 sore, perkiraan sampe stasiun purwokerto jam brp ka???
4. apakah wisata disana dekat-dekat ka???
mohon pencerahannya ya ka, rencananya saya berdua dengan temen saya mau kedieng tgl 1 des – 2 des malam sudah pulang ke jakarta lagi naik kereta ke senen.
jika ada temen-temen disini mau backpacker bareng yuk yuk yuk 🙂
line saya : debbieanggi
halo, saya coba jawab sebisanya ya
1. kalau sampai dieng jam 5an bisa nyunset di bukit scooter atau nongkrong di candi arjuna. tapi itu kalau cuaca cerah. berhubung udah masuk musim hujan saya nggak yakin jam 5 masih ada yg bisa dilihat, soalnya biasa kabut tebal datang atau malah hujan.
2. toko oleh2? ada. bahkan kl beruntung bisa lihat proses produksi manisan carica.
3. waduh, nggak bisa memastikan. tapi kl naik kendaraan umum bisa memakan waktu 4-5 jam. jadi sampai purwokerto malam.
4. duh, parameter jauh dekat masing2 org beda ya. kl naik motor itungannya dekat, satu kompleks, paling jarak tiap lokasi nggak sampai 10 menit. tapi kalau jalan kaki ya gempor ?
semoga jawaban saya bisa membantu.
Dan blog KK ini nangkring di popular post. Keren. Salam kenal ya kak 🙂
Wuih tulisan seputar dieng begitu lengkap, cocok buat temen-temen yang mau ke event DCF
Adakah yg ingin ke Dieng akhir Juli nanti?
Hit me up on +6282260526164
Kenapa gak sekalian awal Agustus pas barengan dengan Dieng CUlture Festival?
Wahh seru sekali kaya nya solo traveling ke dieng, tapi itu harga transportasi umum nya gak dicantumin ya mba
Aha, belum mas. Nanti ya, bentar lagi artikel ini bakal saya update dengan info-info terbaru, termasuk penginapan.
Wah, boleh Mbak, sy tunggu updatenya, lg planning mau ke Dieng dan ketemu blog ini dan infonya berguna banget.
btw, salam kenal ya ^^
Kalo mau beli tiket DCF ga bisa ots ya, Mba? Ada saran baiknya kalo beli online dmn?
Setahu saya biasanya beberapa minggu sebelum DCF tiket sudah sold out karena banyak yang diborong saya agen travel juga. Untuk info soal pembelian tiket bisa follow twitter @FestivalDieng. Tapi orang yang nggak pake tiket DCF juga masih tetap bisa nonton kok. Bedanya mereka nggak dapat fasilitas yang sama. Nggak dapat lampion, tempat yg strategis buat nonton upacara pemotongan rambut gimbal, dll. Lagi pula daripada yang pake tiket pas DCF kayaknya banyakan yang nggak pake tiket, jadi mereka bayar biasa pas masuk ke obyek2 wisata.
Kalo dari jogja kira” butuh budget berapa buat transport kalo gak pake kendaraan pribadi?
Mbak kalo budget transport ke dieng dari jogja kira” berapa mbak? Ndak pake kendaraan pribadi soalnya
Kalau cuma dari Jogja sampai Dieng, 100 ribu cukup, mbak. PP 150 ribu bisa. Tapi naik bis. kalau naik travel sedia uang 200 sudah pulang pergi.
salam kenal mb, blognya keren deh, saya jadi backpackeran kesana . Rencananya sih bulan2 ini , lagi ngumpulin tekad nih secara blm pernah ngetrip sendirian. Mau info lengkapnya dong mb terimakasih.
Tolong informasi, kalau tarif ojeg seharian berapa?
Salam kenal mbak,
Saya jadi makin tertarik jadi traveler nihh setelah baca blognya mbak.
Btw, Cewek jadi solo traveler itu gimana sih mbak.. apa aja sih yg wajib dibawa saat traveling ? Kasih tips dan saran nya iyaa
Makasih ?
Salam kenal mbak, terimakasih blog nya keren. Rencana mau ke dieng akhir November ini hehehe
Pendaki gunung memang mengagumkan. bngt.
terimakasih banyak buat info ke dieng nya
Sama-sama, semoga berguna
kak tolong pencerahanya dong, agustus nanti saya punya rencana backpack ke dieng buat nonton DCF berdua temen,
1. kira-kira untuk travel dan homestay di dieng mudah gak di dapetin kalau pada saat event ini krn pst agak bnyk agen tour travel yg mendominan.?
2. untuk hrg travel dan homestay pd event ini apa akan melonjak naik jg kak?
3. untuk penyewaan motor di dieng apa akan mudah di dapat untuk membantu jalan jalan dsna kak?
Kalau pas DCF biasanya homestay sudah kerjasama dengan panitia dan di booking buat peserta DCF. Kalau datang sendiri utung2an, paling kepepetnya nginep di rumah warga. Harga juga biasanya agak dinaikin. Tapi kalau harga travel kayaknya standar sih.
Untuk penyewaan motor kalau hari2 biasa mudah. Tapi kalau pas DCF saya nggak yakin deh. Soalnya puluhan ribu orang mengepung Dieng yang cuma seuprit hehe.
Salam kenal Ka Elisabeth Murni.. saya Diah dari Tangerang.. Rencana saya mau ke Dieng sendirian perkiraan sampai di Wonoso tgl 17 April Subuh.. tempat yg paling ingin saya kunjungi adalah bukit sikunir untuk melihat golden Sunrise.. ini pertama kalinya saya pergi jauh dan jalan sendirian.. mohon sarannya untuk penginapan, transportasi, dll. Sebaiknya tempat apa saja yg bisa saya kunjungi sebelum ke bukit sikunir ..? dan apakah diperbolehkan jika ingin naik ke bukit sikunir sendirian.. ? Penginapan mana yg paling dekat dengan bukit Sikunir ? Haruskah saya booking penginapan sebelum saya berangkat.. ? Terimakasih
Halo, Mbak Diah.
Kalau untuk penginapan yang paling dekat di Bukit Sikunir tentu saja penginapan di Desa Sembungan. Jadi itu desa terakhir sekaligus base camp untuk mendaki Sikunir. Penginapannya apa? Saya nggak tau ahahaha, soalnya ada banyak. Atau bisa juga menginap di Tani Jiwo lalu paginya minta tolong buat dianterin ke Sikunir. Kalau mau daki sendiri juga nggak apa-apa sih, bukit pendek kok. Saya dulu juga cuma berdua sama teman cewek.
Berhubung tanggal 17 itu hari libur, sebaiknya booking penginapan dulu supaya enak. Tapi misal mau go show ya nggak apa-apa.
Destinasi yang bisa dikunjungi ada Telaga Warna, Telaga Pengilon, Kompleks Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Sembungan, dll.
Rencana abis lebaran ke sana. Mudah2an cuaca ga hujan bulan juni.
Thankyou mba! Bisa jadi referensi saya buat nanti kalo travel ke dieng nih..
Mba kalo dari terminal mendolo ada bus yg langsung ke dieng kah?
Nggak ada kak, harus ke kota dulu.
Mbak, kalo backpekeran, repot gak sih move dr tempat wisata 1 ketempat wisata yg lain? Secara itu kan dataran tinggi. Suwun
Sebenarnya semua destinasi berada dalam satu kompleks, kak. kalau emang suka trekking, bisa ditempuh dengan jalan kaki. Tapi misal merasa repot bisa rental motor di homestay. Nggak perlu khawatir tersesat, karena ada banyak petunjuk arah.
salaam kenal mb Elisabeth..
ulasannya bagus banget. itu dari terminal wonosobo ke terminal dieng, butuh waktu berapa lama ya?
Salam kenal juga, Mbak Mareta
Untuk perkiraan jarak tempuh dari terminal wonosobo sampai ke dieng sekitar 1 jam-an mbak. Berhubung kendaraan umum terkadang suka ngetem ya, jadi agak susah diprediksi.
Terima kasih kak Elisabeth untuk informasinya kak,sangat bermanfaat apalagi buat saya yg mau mencoba solo traveling kesana buat ke gn Prau sangat membantu siapa tau ada yg mau join muncak tahun depan bisa barenga ?