12 tahun meninggalkan kampung halaman membuat saya selalu rindu akan rumah. Karena itu tiap ada kesempatan, saya pasti akan meluangkan waktu untuk pulang kembali ke akar. Bahkan meski kini saya sudah tinggal di rumah sendiri dan pindah KTP, tetap saja tanah kelahiran menjadi tempat yang selalu dirindukan. Perjalanan pulang alias mudik pun menjadi hal yang dinanti-nanti.
Berikut ini ada beberapa lagu yang entah kenapa selalu berhasil mengingatkan saya akan rumah yang nyaman untuk pulang. Tiap mendengarkan lagu-lagu ini saya selalu teringat kampung halaman. Lagu-lagu ini pula lah yang selalu menemani saya kala packing hendak pulang atau kala berada di jalan menuju rumah. Penasaran? So check this out!
- Home, Daughtry
Saya pertama mendengar lagu ini di malam hening dari sebuah radio sekitar pertengahan tahun 2012. Terbilang sangat telat, karena lagu ini rilis tahun 2006. Namun meski telat, lagu ini benar-benar datang di saat yang tepat. Kala itu saya sedang berada di puncak kebimbangan dan banyak duka melanda. Begitu mendengar liriknya, satu-satunya hal yang ingin segera saya lakukan adalah pulang dan nemplok di pelukan simbok.
I’m staring out into the night, trying to hide the pain
I’m going to the place where love and feeling good don’t ever cost a thing
and the pain you feel’s a different kind of pain.
Sejak malam itu saya langsung jatuh cinta dengan lagu ini dan menasbihkannya sebagai soundtrack mudik sepanjang masa. Tiap mendengar lagu ini saya langsung ingat rumah yang penuh dengan cinta.
Well I’m going home, back to the place where I belong, and where your love has always been enough for me…
- Perjalanan Ini, Padi
Saya suka dengan lagu-lagu Padi, karena ada banyak kenangan yang tercipta di baliknya bersama orang-orang di masa lampau. Beberapa tahun lalu, tatkala memulai bekerja di pabrik kata-kata dan kerap bepergian dalam jangka waktu lama, lagu “Perjalanan Ini” menjadi soundtrack yang selalu menemani. Liriknya seolah-olah menyuarakan apa yang saya rasakan. Saya yang labil, yang gampang jatuh cinta dengan apa yang saya temui di tempat baru, dan lupa kalau di rumah sudah ada yang menunggu, ahahaha…
Perjalanan ini pun kadang merampas bijak hatiku
S’kali waktu pun menggoyahkan pundi cintaku
Meretaskan setiaku, menafikan engkau disana
Maafkan aku, cepat ku kembali
Dan saat masuk ke refrain lagu ini langsung menyadarkan saya untuk segera pulang menemui orang terkasih.
Ku alunkan rinduku selepas aku kembali pulang
Tak akan ku lepaskan dekapku
Karena ku tahu aku pasti merindukanmu
Seumur hidupku selama-lamanya
Ebetewe dulu saya juga pernah ngegombalin Mas Pacar pakek lagu ini lho ahahahaha.
- Yogyakarta, Kla Project
Kata Joko Pinurbo Jogja itu terbuat dari pulang, angkringan, dan rindu. 12 tahun tinggal di Jogja membuat saya mengamini kata-kata itu. Selain kampung halaman, Jogja adalah tempat terbaik untuk saya berkata “aku pulang”. Tak heran jika lagu ini selalu berhasil mengobrak-abrik rasa tatkala sedang berada di tempat jauh. Dan entah ini kebetulan atau memang konspirasi semesta, saya seringkali mendengar pengamen menyanyikan lagu ini tiap dalam perjalanan pulang ke Jogja. Rindu pun semakin menderu.
Pulang ke kotamu ada setangkup haru dalam rindu, masih seperti dulu tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna…
Dulu sahabat saya sering memlesetkan lagu ini menjadi “pulang ke kotamu, ada setangkup galau dalam rindu”
- Kau Dan Keajaiban Kecilmu, Ada Band
Sekitar 10 tahun yang lalu saya dan 2 sahabat saya, Mbak Na & De, selalu ribut membahas lagu ini. Saya bilangnya lagu pantai dan saya ngeyel kalau ini lagu sawah. Padahal jelas-jelas di liriknya ada kata “menanti perahu layar pulang menepi”. Saya nggak ingat gimana kisahnya, tapi tiap mendengar intro lagu ini yang muncul di bayangan saya adalah pemandangan pak tani dan kerbau yang sedang membajak sawah dengan sungai yang mengalir indah. Dan semuanya itu adalah gambaran di samping rumah saya di kampung. Jadi otomatis tiap mendengar lagu ini saya selalu teringat rumah. Bahkan sampai saat ini. Padahal sih kalau bicara lirik nggak nyambung juga sih. Tapi kan suka-suka saya menginterpretasi lagu ahahahaha.
Tak kan ku dengar suaramu, nyanyikan keajaiban kecilmu
Tak kan kau dendangkan lagi, sendangdung syair hidupmu…
- Pulang, Float
Bagi saya, efek yang ditimbulkan oleh “Pulang”nya Float dan “Home”nya Daughtry itu nyaris sama. Rindu yang teramat menggigit dan membuat sakit. Apalagi jika mendengarkannya di saat senja atau malam hari dan sedang galau. Pelukan orang-orang rumah. Itu satu-satunya obat yang menyembuhkan.
Dan lalu…
Rasa itu tak mungkin lagi kini, tersimpan di hati
Bawa aku pulang, rindu! Bersamamu!
Kalau kamu sendiri punya soundtrack wajib tatkala mudik atau daftar lagu yang membuatmu rindu rumah tak? Kalau ada boleh lho share di kolom komen 😉
Aku tak puny alagu yg membuatku rindu pulang, aku hanya rindu ibuku dan tatapan syahdu nya
Aissssh 😉
Yang jelas kalau aku lagunya Kla, Ello (pergi untuk kembali), dan masih banyak lagi. 😀
Aha, tiap orang pasti punya lagunya sendiri-sendiri 🙂
CEK DI blogku mbak ada pemesanan tiket lebaran heheh pulang kampung lumayan lah
Tiket travel ada nggak, mas?
Aku the real traveler soalnya mas. Mudiknya cukup pakek travel ahahahahaha. Rumah dekat kok, cuma 3 jam perjalanan 🙂
kalau aku, kalau udah home sick suka nyanyiin lagu ini mbak lisa… aku pulang… dari rantau, bertahun-tahun di negeri orang oh malayaaa. sama lagu ini, mama oh mama, aku ingin pulang. kurindu kepadamu 🙂
Ahahahaha, aku malah baru tau ada lagu gitu mbak. Atau itu plesetannya lagu SO7? cmiiw 🙂
Saya baru tahu tiga lagu nomor 2-4. Sisanya baru tahu saat membaca ini. *mendadak rindu kampung halaman* 🙂
Aha, ayo dengerin lagu “Home”nya Daughtry, mas. Dijamin langsung tambah rindu kampung halaman hehehe.
Aku jd penasaran ama lagu yg pertama dan lgs cari di youtube :D..
sebenernya ga ada sih lagu2 khusus yg sering aku dgr pas mudik.. Keseringannya, kalo kita mudik jalur darat, lagu2 yg srg aku puter biasanya lagu2 90-an :D. itu yg bikin kangen jaman2 masih sekolah dulu. Tapi kalo ditanya favorit, aku suka tuh lagunya KUTA BALI nya andre hehanusa mbak, utk nemenin perjalanan :). Ga pernah bosen, pdhl kampungku bukan bali loh 😀
Saya kalau mudik naik bis malah lebih suka dengarin suara pengamen mbak. Soalnya banyak yang nyamennya niat, suara bagus, musiknya bahkan ada yang bawa biola & harmonika, jadinya asyik hehehe.
Saya juga suka Kita Bali-nya Andre hehanusa dan Lembayung Bali-nya Sarasdewi, bagus-bagus semua. Dan emang iya, asyik didengarkan di perjalanan 🙂
Kalo saya seneng lagu; Aku pengin mulih…Yoja
Nomor 5 the best, kalau buat saya tambah satu, Lembayung Bali…
Ah iya Lembayung Bali, itu lagu keren banget. Kalau saya dengerin lagu itu jadi galau ingat sahabat-sahabat yang sudah nyebar dimana-mana. Kuta Bali juga bagus.
koreksi dikit boleh yak. yg dari Kla Project itu judulnya Yogyakarta kalau ga salah 😀
Aaaak Iyaaaa, judulnya Yogyakarta ahahahahaha. Kok bisa-bisanya teledor gini yak? Hihihihi, thanks atas koreksinya ya mas. Dirimu jeli deh 😉
Klo aku lagunya Yogyakarta -Kla. Dulu pernah di bali 3 bulan. Eh..nggak sengaja, liat bis plat AB lewat di jalan —-kangen tahap 1. Habis itu denger lagunya Kla..tambah pengen pulang?