Renjana, hari ini lunas sudah janji ibu untuk mengenalkanmu pada birunya laut, gemuruh debur ombak, dan hamparan pasir luas. Ini baru awalnya. Kelak, ibu akan membawamu ke pantai-pantai jauh yang dihiasi batu granit raksasa, pasir putih, hingga pantai yang dipadati para peselancar. Dan jika kau sudah besar, jelajahilah sudut-sudut pantai yang kau suka. Berkelanalah sejauh-jauhnya.
Nak, ada satu hal yang ingin ibu sampaikan kepadamu. Kelak ketika kau dewasa jangan pernah menjadi orang yang sombong. Di hadapan Sang Pencipta kamu tak lebih besar dari butiran pasir yang ada di tepi laut. TanpaNYA kamu bukan sesiapa. Tak ada yang perlu kamu sombongkan. Tetap buatlah dirimu untuk selalu rendah hati.
Jika suatu saat kau mendapati gelombang masalah yang besar dalam hidupmu, lihatlah selalu ke laut. Dibandingkan luasnya samudra masalahmu bukanlah apa-apa. Kamu pasti bisa menghadapi dan menakklukkannya. Lagipula semua nahkoda tangguh terlahir dari gelombang yang besar. Dengan adanya badai kau akan bisa lebih mensyukuri masa-masa tenang yang kau alami. Dengan adanya gelombang kau akan belajar untuk bertahan dan berserah pada Sang Pencipta. Jangan pernah takut!
Jatuh cintalah dengan laut, nak! Supaya besar nanti kau tak tega untuk menyakitinya dan terus berusaha menjaganya.
Dan laut, hari ini kukenalkan buah hatiku padamu. Ajari dia untuk menjadi setia sepertimu.
Senangnya melihat laut. Laut itu indah
Yups benar sekali 🙂
Baguuus tulisannya mba.. 🙂 Halo Renjana.. 🙂 Kalau liat laut perasaan jadi adem, ya, mba…
Terimakasih, Mbak Dita 🙂
Kalau lihat laut Selatan yang penuh gelombang besar bawaannya jadi semangat mbak ahaha
Magical words.
Kamu benar benar pandai menulis, sash …
Really inspiring blog
Thanks Eiji, pesan-pesanmu menjadi bara semangat untuk terus menulis 🙂
Salam buat Kal.