Setahun Menata Hati & Melangkah Sendiri
Ternyata sudah setahun lebih satu bulan ya. Gak kerasa. Waktu sepertinya berjalan sangat cepat dan semakin cepat. Masih…
Ternyata sudah setahun lebih satu bulan ya. Gak kerasa. Waktu sepertinya berjalan sangat cepat dan semakin cepat. Masih…
Kulayangkan pandangku melalui kaca jendela Dari tempatkiu bersandar seiring lantun kereta Membawaku melintasi tempat-tempat yang indah Membuat isi…
Berawal dari cuitan yang muncul di lini masa, saya yang sedang mencari informasi soal pelaksanaan Dieng Culture Festival…
Hari masih pagi ketika rombongan kirab melintas di depan penginapan yang saya tinggali. Suara musik tradisional seperti rebab,…
Pada suatu sore nan muram, di atas kereta yang melaju menuju Magetan mendadak ponsel saya berdering. Tak ada…
Mendung menggelantung di angkasa, mengubah wajah semesta menjadi sendu. “Duh semoga tidak hujan,” harap seraut wajah cantik, Raisa,…
Saya suka piknik. Buat saya piknik itu harus asyik. Kalau nggak asyik mending nggak usah piknik. Salah satu…
Akhirnya pada temaram sinar purnama ke tujuhpuluh yang tepat menghunjam jantung bumi kau mendatangiku yang sedang duduk dibawah…
Tepat menghadap ke Pulau Lengkuas, pulau ini menjanjikan tempat kontemplasi yang sempurna bagi tubuh dan jiwa. Menjadi pusat…
Seorang lelaki, bergerak melintasi anak tangga dengan dinding tanah merah di sisinya. Langkahnya panjang dan cepat. Berpacu dengan…
“Ayo, ambik gangannya! jangan malu-malu. Anggap saja ini rumah sendiri,” kata Kak Ema dengan logat Melayu Belitung yang…
Hari masih benar-benar gulita. Tidak ada cahaya bintang pun rembulan. Sedangkan lampu neon terakhir yang tergantung di tiang…