Aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu
Sapardi Djoko Damono
Ada begitu banyak cara untuk menunjukkan rasa cinta. Beberapa orang memilih cara yang paling sunyi, mencintai lewat darasan doa kepada Sang Pencipta. Beberapa orang memilih menunjukkan cinta melalui ucapan, melalui baris-baris puisi, maupun bait-bait lagu. Dan adapula yang menunjukkan cinta melalui perbuatan nyata, dengan memberikan hadiah istimewa misalnya.
Tak hanya masa kini, sejak zaman dulu orang-orang sudah menunjukkan cintanya dengan cara yang tidak biasa. Sebagai bukti cintanya pada Pramodyawardani, Rakai Pikatan membangunkan sebuah candi pemujaan untuk istrinya yang berbeda kepercayaan itu. Candi yang menjadi bukti cinta sekaligus simbol toleransi beragama itu masih bisa dilihat hingga kini, yakni Candi Plaosan.
Adapula Shah Jahan yang membangun makam serupa istana megah untuk istrinya yang meninggal dunia, Mumtaz Mahal. Meski sang istri tidak bisa melihat hadiah tersebut, setidaknya hingga kini bangunan Taj Mahal tetap dikenal orang-orang sebagai bukti cinta yang abadi dan terus dikunjungi oleh orang-orang dari berbagai belahan negeri.
Pun begitu dengan keberadaan Omahe Bianca. Rumah berwarna pink merona ala rumah Barbie ini merupakan persembahan cinta dari Pak Guntur dan Ibu Sinta kepada putri mereka, Olivia Bianca Belisima, yang sedang menuntut ilmu di tempat jauh. Mengingat putri terkasihnya adalah penyuka warna merah muda dan juga Barbie, maka mereka membuatkan bangunan dan perabotan serba pink untuk putrinya.
Pink adalah warna cinta. Cinta itu ada dan bisa dinikmati oleh semua. Karena itu meski merupakan kado untuk putrinya, Omahe Bianca tetap boleh dikunjungi oleh semua. Bahkan Omahe Bianca sendiri dikonsep menjadi sebuah spot selfi baru untuk memenuhi hasrat narsis generasi kiwari.
Seru-seruan di Omahe Bianca
Beberapa waktu lalu, saya dan beberapa kawan bloger rame-rame datang ke Omahe Bianca. Seperti yang saya bilang di awal, berhubung konsepnya rumah Barbie, maka semua hal di omahe Bianca ini serba pink. Mulai dari catnya, perabotannya, pernak-perniknya, hingga keset dan sandalnya juga berwarna pink. Bahkan saat saya lihat di pojokan, ada juga sapu warna pink. Sebagai penggemar warna pink, Mbak Nana PinkTraveler terlihat bahagia banget deh. Begitu juga dengan Tio, putri bungsunya Mbak IndahJuli. Langsung dia ganti baju princess dan asyik foto-foto.
Membranding diri sebagai lokasi selfie ala Barbie, Omahe Bianca melengkapi dirinya dengan beragam properti foto serba pink. Pengunjung bisa berdandan layaknya princess menggunakan koleksi pakaian yang ada. Tak hanya gaun princess ukuran anak-anak, kostum untuk orang dewasa pun tersedia, lengkap dengan mahkota dan aksesoris lainnya.
Kamu cowok dan pengen ikutan narsis? Tak usah khawatir! Omahe Bianca juga menyediakan kostum cowok. Nanti kamu bisa berdandan ala Ken, si boneka pria yang menjadi pasangan Barbie.
Omahe Bianca ini terdiri dari dua lantai. Di lantai dasar digunakan sebagai ruang penyimpanan wardrobe dan ruang ganti. Sedangkan lantai atas dijadikan studio foto dengan konsep kamar tidur serta ruang bermain. Lantas ada juga jembatan cinta berwarna pink dengan bunga-bunga biru yang menghubungan dengan ruang terbuka yang kelak akan digunakan sebagai gazebo.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Omahe Bianca adalah di kala senja atau selepas pukul 3. Sinar mentari sore yang perlahan lindap di ufuk barat akan memberikan efek cahaya yang dramatis. Foto-foto yang dihasilkan pun akan lebih manis. Dari lantai dua Omahe Bianca ini kita juga bisa menyaksikan senja.
Sayangnya kemarin kami datang di waktu yang tidak terlalu tepat, yakni di siang hari saat mentari bersinar terik-teriknya. Meski begitu kami tetap bisa foto-foto seru. Beberapa teman sempat menjajal kostum-kostum lucu. Saya sendiri ogah. Masak preman pake baju princess pink? Hilang kewibawaan saya dong #eh ahahahaha. Enggak ding, bercanda. Saya nggak pede pakai baju pink.
Sebagai gantinya, saya asyik pepotoan di depan tembok kayu lantai satu. Ternyata seru banget. Warna pinknya jadi background yang manis. Buat foto ala-ala OOTDan jadinya kece. Kemarin kami asyik foto dengan beragam gaya. Mulai dari ala among tamu manten, hingga pose entahlah yang enggak jelas bentuknya. Super duper fun!
Untuk menikmati semua keseruan di tempat ini, pengunjung cukup merogoh kocek sebesar Rp10.000 per orang. Murah kan? Sedangkan jika ingin memakai kostum yang disediakan, biayanya sebesar Rp30.000 – RP35.000. Yang ingin mengabadikan cinta dengan cara melakukan sesi pemotretan pre wedding di tempat ini juga bisa. Mau foto-foto saja dengan membawa fotografer sendiri, atau paket foto pre wedding (tempat, fotografer, make up), semua bisa diatur.
Fyi, Omahe Bianca ini terletak satu komplek dengan Waroeng Pitoelas 17, sebuah tempat makan yang mengusung konsep klasik tradisional. Jadi misal kawan-kawan habis ngetrip keliling Shiva Plateau atau mencoba geotubing di Lava Bantal, bisa banget mampir ke tempat ini untuk makan sekaligus poto-poto kece.
Atau bisa juga memulai perjalanan dari Omahe Bianca, lantas melaju menuju Candi Prambanan, Plaosan, hingga Sojiwan guna menyaksikan deretan peninggalan masa lampau yang menjadi bukti cinta sepanjang masa. Tertarik?
Omahe Bianca / Waroeng Pitoelas 17
Kalitirto, Berbah, Sleman, DIY
Narahubung: 085729888833
IG: @omahebianca
Aku juga gak nyobain bebajuan pink. Yaampun pake lipstick aja lupaaaa. Wkwkwkwwk
Ah iya, padahal harusnya kamu jadi berbi biar anakanak pada percaya kalo kamu cewek ?
anak anak pada gak percaya kah kalo aku girly? wkwkwkwkwwk
Bajalananblog Kakak ?
Sudah diedit, kakak. Terimakasih koreksi dan foto-fotonya yak ??
Ada fotoku heboh banget gayanya jadi malu hehehe
Aku juga banyak yang heboh, mbak. Dengan rambut berkibar-kibar absurd ?
Justru kalau lagi pergi2 gini saya suka matahari bersinar terik hehehe. Jadi lighitng alami, dan semua warna terlihat menyala c:
Saya juga suka, mbak. Masalahnya ini jam 12 siang jadi teriiiik banget ?
Gemay banget mbak rumahnya ? serba pink. Kesana pakai white dress terus foto sambil megang bouquet bunga hahaha
Yeiy ada Maya rupanya.
Sesekali mainlah ke sini, May. Buat poto lucu-lucuan. Bagus tuh pake gaun sambil bawa buket, Sekalian prewed yak, ahaaaay 😀
Cerah ceria! Hahaha. Satu komplek dengan Waroeng Pitoelas, apakah pemilik rumah Bianca juga pemiliknya?
Untung aku pake baju biru dan bukan merah, jadi makin warna-warni.
Yoyoi, ownernya sama 🙂
gayanya mba sash, paling kece posenya 😀 :D.
muahahaha, pose gajelas ya Alan
Yang ngajarin gaya swag sapatuhh. Bre harus gaya gitu tuh Ibuk. Bukanya malah nyengir mintak dicium
Kemarin bRe asyik kencan sama kakak Tio, makanya dia ogah ikutan poto 😀
Eh mbak dikau sama denganku gak pede pake warna pink ?, hwalah itu ootd sama Bre cocok sekali imut wkwkw
Kayaknya kalo main ke Omah Bianca aku memilih motretin orang deh ?
Aha tos dululah. Aku lebih pede pake jarik dibanding pake pink.
Itu emang dari rumah udah dikonsep warna biru kembaran hihi, makanya pas sampe sana dan tau warnanya pink langsung poto di tembok, kontras banget tapi bagus.
Waroeng pitoelasnya kok gak ikutan dipink juga? hihihi
Belum ada yang foto pakai kostumnya?
kalo pink juga ntar namanya jadi waroeng pinktulas mas ?
Ada si kemarin yg pake kostum, tapi nggak kuupload ?
Wah ini yang pergi sama mbak Pink ya. Istimewa nih kak
Iya, perginya rame-rame sama teman-teman blogger Jogja. Seru banget!
Mantap,bali sekali- dong ke bali 🙂