Mencicip Gangan Ikan, “Sup Kuning” Lezat dari Belitung

“Ayo, ambik gangannya! jangan malu-malu. Anggap saja ini rumah sendiri,” kata Kak Ema dengan logat Melayu Belitung yang khas sambil menyodorkan semangkuk gangan ikan dengan kuah kuning menggoda. Saya yang pada dasarnya sedang lapar lantas mengambil potongan kepala ikan. “Jangan cume kepala, dagingnya juga,” katanya sambil meletakkan potongan ikan ke pinggan saya.

Mata saya mengerjap, sepotong ikan dan sepotong kepala yang berenang-renang di dalam mangkuk berhasil membuat saya menelan ludah berkali-kali. Usai berdoa, saya pun lantas memulai pesta kecil siang itu.

Menggunakan garpu, saya pisahkan ikan dengan durinya. Lantas perlahan saya ambil secuil ikan dan saya makan. Hmmm, ikan yang lembut namun tidak amis. Kemudian saya cicip kuahnya. Segar. Dan yang terakhir saya mencampur nasi, potongan ikan serta kuah dan memasukkannya ke mulut bersamaan. Hmmm, hmm, hmmm, yummy. Perpaduan rasa ikan yang sedikit berlemak, aroma kunyit yang kental, cabai rawit merah nan pedas, asam, serta potongan nanas muda menciptakan sensasi rasa segar, asam, gurih, dan pedas menggigit.

gangan ikan

Usai berlagak mengingat tiap rasa yang tercecap di lidah ala Bondan Winarno, saya pun lantas menikmati gangan ikan yang disajikan dengan nasi putih hangat itu dengan lahap. Hingga akhirnya hanya tulang-tulang ikan yang tersisa di pinggan. Kuah, daging, hingga mata ikan dan otaknya tandas saya sikat. Setelah itu saya guyur tenggorokan dengan segelas es jeruk kunci nan segar.

Pantas saja Kak Ema sering ditunjuk menjadi Mak Panggong alias kepala juru masak saat ada hajatan. Gangan ikan olahannya memang benar-benar lezat. Beruntung saya bisa mencicipinya.

Bagi para pecinta ragam kuliner nusantara khususnya yang berasal dari olahan hasil laut, gangan ikan ini merupakan salah satu masakan khas yang wajib Anda coba. Masakan serupa sup ikan ini merupakan makanan khas warga Belitung.

Berbeda dengan sup ikan lainnya yang biasanya berwarna bening, kuah gangan berwarna kuning menyala. Jika sup ikan yang biasa kita jumpai menggunakan daun kemangi untuk menghilangkan bau amis, maka gangan menggunakan kunyit, cabai, serta potongan nanas muda untuk menetralkan aroma.

Gangan ikan ini sangat mudah ditemui di seluruh penjuru Pulau Belitung. Hampir setiap tempat makan, mulai dari restoran besar hingga warung makan yang ada di pinggiran selalu menyediakan menu gangan ikan. Bahkan, gangan ikan juga mudah ditemukan di rumah-rumah warga, sebab gangan merupakan makanan masyarakat Belitung sehari-hari seumpama sayur lodeh atau sayur asem-asem di Jawa.

Selama 3 minggu di Belitung, hampir setiap hari saya menikmati gangan sebagai teman makan nasi. Selain nikmat dan mengenyangkan, gangan ikan rupanya mengandung banyak gizi dan vitamin. Pengen tau apa saja kandungan gizinya? Nih saya kasih tau.

Kita semua pasti tau dong bahwa ikan (ikan ketarap, ikan gabus, ikan bebulus, ikan ilak, ikan belanak atau ikan kerisi) yang menjadi bahan dasar gangan kaya akan manfaat karena merupakan sumber protein bagi tubuh. Ikan kaya akan Omega 3 dan Asam Amino yang merangsang pertumbuhan sel otak. Selain itu ikan juga mengandung Vitamin A, Vitamin D, Vitamin B6, vitamin B12, Zat besi dan Yodium.

Sedangkan kunyit, selain berfungsi untuk menghilangkan rasa amis ternyata juga mengandung kurkumin, desmetoksin,Vitamin C, protein, zat besi, fosfor, dan masih banyak lagi. Kandungan zat yang ada dalam kunyit ini mampu meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, menghambat penyakit pikun, serta mengurangi rasa nyeri karena kunyit memiliki sifat analgesik.

Bahan utama terakhir yang digunakan dalam gangan, yakni nanas muda mengandung Vitamin C. Vitamin ini menjadikan nanas bisa berfungsi sebagai antioksidan yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan radikal bebas. Jadi, meski kerap menikmati gangan kita tak perlu khawatir akan terkenal kolesterol sebab gangan ikan mengandung banyak gizi dan manfaat bagi kesehatan tubuh.

Nah, bagi teman-teman NUB yang ingin mencicipi gangan ikan namun tidak berkesempatan mengunjungi Belitung, berikut saya berikan tips dan resep memasak gangan yang saya dapatkan dari Kak Ema.

Bahan:
1 kg Ikan segar (pastikan dagingnya masih kenyal, mata bening, dan insang merah)
250 gr nanas muda (dipotong sesuai selera)

Bumbu:
2 cm kunyit
3 cm lengkuas
7 siung bawang merah
4 siung bawang putih
3 butir kemiri
cabe rawit merah sesuai selera (tergantung suka pedas atau tidak)
½ sdt terasi
garam secukupnya
gula merah secukupnya

Cara memasak:
Ulek semua bumbu hingga halus
Panaskan air dan masukkan semua bumbu serta potongan ikan
Setelah air mendidih, masukkan potongan nanas
Tunggu gangan matang dan siap dihidangkan bersama nasi putih hangat

Cara membuatnya mudah kan? Yuk tunggu apa lagi. Meski bisa memasaknya, saya sih lebih milih makan gangan asli Belitung. Habis hasil masakan saya tidak begitu lezat sih hehe.

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 247

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *