Tuuut, tuuuuut, tuuuuut…. Lengkingan bernada tingi terdengar bagai teriakan ibu di kala pagi. Memaksa semua orang untuk segera menyingkir, sekaligus memalingkan wajah guna melihat si hitam manis yang akan lewat. Di cerobong depan, uap terus mengebul tanpa henti, serupa pak tua yang asyik merokok mengusir sepi. Sepur Klutuk Jaladara pun melaju pelan membelah jalanan.
Bersandingan dengan Jogja, Solo menjadi salah satu kota yang kental dengan nilai-nilai budaya. Di kota ini nuansa Jawa begitu hangat terasa. Dengan mudahnya kita bisa menjumpai senyum ramah warganya di tiap sudut, menikmati kulinernya yang lezat dengan harga murah, juga menikmati pertunjukan seni budaya yang rutin diselenggarakan.
Dari semua hal unik dan menarik tentang Solo, ada satu hal yang sering terlewatkan dari perhatian publik. Padahal bila jeli, kita bisa melihatnya nangkring di sudut stasiun atau hilir mudik di akhir pekan. Apakah itu? Yak dialah si hitam manis Sepur Klutuk Jaladara.
Transportasi Wisata Sepur Klutuk Jaladara
Sepur klutuk alias kereta api uap Jaladara ini diambil dari nama kereta pusaka yang dihadiahkan para dewa kepada Prabu Kresna guna membasmi kejahatan. Berdasarkan catatan yang saya baca, lokomotif kereta yang dulunya dioperasikan di Cepu ini dibuat pada tahun 1896 di Jerman. Sedangkan gerbong kayunya dibuat pada tahun 1906. Meskipun sudah berusia lebih dari seabad, kondisi kereta uap ini masih bagus.
Sesuai dengan namanya, kereta uap alias steam loco, Sepur Klutuk Jaladara ini berbahan bakar uap yang berasal dari pembakaran kayu jati. Untuk sekali jalan, kereta uap ini membutuhkan sekitar 3 kubik kayu. Kayu jati meeen, bisa bayangin kan mengapa akhirnya tarif kereta ini terbilang mahal?
Sepur Klutuk Jaladara ini tidak beroperasi tiap hari, melainkan hanya waktu-waktu tertentu saja, jika ada pihak yang menyewa misalnya. Ongkos sekali jalan sekitar 3 juta rupiah. Sedangkan kapasitas kereta ini bisa muat 80 orang. Jadi kalau menyewa beramai-ramai masih terjangkau lah.
Sensasi Menumpang Sepur Klutuk
Sepur Kluthuk Jaladara ini tidak bisa dinaiki perorangan melainkan beroperasi dengan sistem paket wisata. Biasanya kereta uap ini beroperasi 2 kali seminggu, yaitu Sabtu dan Minggu. Namun, tidak tertutup kemungkinan Sepur Kluthuk Jaladara beroperasi di luar akhir pekan jika ada pihak yang menyewanya.
Untungnya jenis paket wisata cukup fleksibel karena ada tiga jenis paket perjalanan, yaitu paket 25 orang, 35 orang, dan 80 orang. Sekali perjalanan untuk penumpang 80 orang biayanya Rp 3.250.000. Sedangkan untuk paket 25 orang biayanya Rp 360.000 per orang, dan paket 35 orang biayanya Rp 290.000 per orang.
Harga yang ditawarkan memang relatif mahal untuk sekali perjalanan. Namun, pengalaman yang didapatkan oleh wisatawan akan seimbang dengan biayanya yang cukup mahal itu.
Perjalanan naik sepur klutuk akan dimulai dari Stasiun Purwosari melewati Jalan Slamet Riyadi menuju Stasiun Sangkrah. Kereta ini akan menempuh jarak sekitar 6 kilometer dan memerlukan waktu sekitar 2 jam sekali perjalanan.
Di dalam kereta yang tidak memiliki jendela kaca ini, kita bisa menikmati pemandangan kota Solo yang menawan. Beruntung jika kereta berangkat saat car free day, di sepanjang jalan kita akan jumpa dengan warga yang beraktivitas. Tak jarang ada pertunjukan seni juga.
Selanjutnya, Sepur Kluthuk Jaladara ini akan singgah di tempat wisata heritage di sekitar Jalan Slamet Riyadi, seperti Loji Gandrung (rumah dinas Walikota Solo), Museum Batik Danarhadi, Kampung Batik Kauman, kawasan Gladak, dan Keraton Kasunanan Surakarta.
Di dalam kereta wisatawan juga akan juga sajian musik tradisional seperti siter. Siter adalah alat musik petik tradisional, mirip kecapi di daerah Jawa Barat. Kita juga bisa mendengarkan beberapa pesinden wanita melantunkan tembang Jawa, langgam, maupun keroncong. Jangan lupa juga untuk selfie! Interior sepur Jalarada sungguh instagramable.
Nah, apakah Anda tertarik untuk mengunjungi Kota Solo dan merasakan sensasi naik sepur klutuk ini? Jika iya, maka sebaiknya Anda mulai mencari tiket pesawat ke kota Solo dari sekarang untuk mendapatkan harga tiket yang murah. Selain itu, Anda juga bisa mencari alternatif lain dengan memesan tiket pesawat melalui website yang menyediakan promo tiket murah.
Pengeeennn, tapi kok mahal ya buat kantong independent solo (or duo) budget traveler yang swadaya
Ahaha iyaaa, aku naik juga pas ada acara, jadi gratisan?
Ah ini dia yang keren buat dicoba… tapi musti cari yang Sabtu-Minggu ya biar bisa bayar perorangan.. cari temen satu gerbong kayak ngajak reunian
Iya mas, seru kalo rame-rame. Pas piknik keluarga gitu juga bisa. Tapi kudu keluarga besar hehe.
Mungkin perlu disistem “#caribarengan” kyk pas naik gunung wkwk, tp mmg iya, rada menguras kantong. Malah saya baru bisa nyoba Kereta Batara Kresna saja, wkwkwk mayan lah alternatif…