Halo, 2022

Kalender sudah berada di angka 17, minggu ketiga, dan saya baru menulis selamat datang 2022. Cukup terlambat, tapi tak mengapa. Setidaknya saya berusaha untuk memulainya.

Mari flashback sejenak. 2021 lalu adalah tahun terburuk dalam dunia perngeblogan saya. Gilak. Dalam setahun saya hanya menulis satu postingan yang judulnya sama dengan postingan ini, hanya saja beda tahun.

Awalnya saya berpikir setelah mampu beradaptasi dengan huru-hara pandemi di 2020, tahun sesudahnya mulai bisa menulis lagi. Nyatanya saya salah. Zonk. Justru tahun 2021 menjadi tahun terenggak jelas. Tahun paling tidak produktif. Jika di 2020 saya masih bisa menerbitkan buku berjudul Semesta Renjana, ikut beberapa lomba nulis, dan juga ngeblog, di 2021 beneran nol. Nggak ngapa-ngapain.

Saya sibuk bekerja haha. Selain itu, terlalu banyak hal yang terjadi di 2021. Pencapaian dan juga kehilangan yang sama besarnya. Sudah, saya tak ingin membahasnya lagi.

Setelah itu, saya sempat bertanya-tanya dalam hati. Apakah blog ini akan tetap saya teruskan atau sudah cukup sampai di sini saja? Dimatikan. Namun, rasanya kok sayang. Ransel Hitam sudah menemani saya dalam 10 tahun terakhir. Dia menjadi bukti transformasi saya. Dari remaja labil hingga menjadi emak-emak beranak satu (yang kadang masih labil juga hehe).

Pada akhirnya saya memutuskan untuk terus mempertahankan blog ini. Hanya saya mungkin saya akan mengubah arah haluan. Jika dulu selalu berharap supaya blog ini bisa menyajikan hal-hal informatif maupun kisah inspiratif (halah), sepertinya sekarang akan kembali saya ubah menjadi diary terbuka.

Saya mau ngeblog dengan suka-suka. Menulis catatan harian yang tidak penting bagi oranglain, tetapi penting bagi saya. Soal ada atau tidaknya pembaca, saya belajar tidak peduli.

Ternyata setahun tidak menulis benar-benar berdampak. Saya merasa skill menulis menjadi terjun bebas. Parah. Mari mulai lagi dari awal. Menyusun ulang dan menata hal-hal yang berantakan. Semoga bisa, semoga konsisten.

Kaki Merapi, 17 Januari 2022
diketik di sela-sela mengedit artikel orang

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 248

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *