Bersukaria di Gembira Loka Zoo

Sejak ulang tahun yang pertama, saya sudah berjanji hendak mengajak Renjana ke Gembira Loka. Nyatanya janji tinggal janji, hingga lewat ulang tahunnya yang ketiga saya belum juga mengajaknya mengunjungi kebun binatang yang sering kami lewati. Bertepatan dengan libur Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni lalu, saya akhirnya melunasi janji dengan mengajaknya ke Gembira Loka Zoo.

Ada 3 hal yang membuat saya memutuskan untuk mengajaknya pergi pada hari itu. Yang pertama tanggal merah sehingga ayahnya libur. Alasan kedua karena GL Zoo tidak akan terlalu ramai sebab bulan puasa. Alasan terakhir karena saya pengen menjajal kemampuan kamera Meizu M6 yang baru saja saya terima.

Baca: Meizu M6 dan Alasan Mengapa Saja Jatuh Cinta

Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 09.30 WIB. Sebenarnya agak gojak-gajek juga, mau jadi berangkat apa tidak. Sebab sekitar pukul 08.30, tepat saat saya sedang mandi, Merapi kembali erupsi. Getaran dan suara gemuruhnya terdengar hingga rumah, membuat saya berlari keluar hanya berlilitkan handuk.

Usai letusan freatik, awan membubung tinggi dan bergerak ke arah selatan. Saya khawatir jika terjadi hujan abu. Saya pernah merasakan betapa tidak enaknya berada di luar rumah tatkala abu berguguran dari langit. Namun setelah saya amati beberapa waktu, awannya berbelok dan tidak menuju Selatan. Oke, kalau begitu kami jadi berangkat.

Gembira Loka Zoo yang berbenah makin cantik

Saya ingat betul, sekitar 10 tahun yang lalu saya sempat piknik ke Bonbin bersama Mas Iswara. Bisa dibilang itu adalah piknik yang absurd. Kami datang saat Gembira Loka berada dalam masa-masa mengenaskan. Kondisi bonbin pasca gempa tidak terawat. Beberapa bangunan masih retak dan ambrol. Hewan-hewan kurus kering dan kandangnya mengenaskan.

Saat kami datang nyaris tak ada hewan yang beraktivitas. Mereka hanya tiduran dan bermalas-malasan. Tak ada hewan yang bersuara. Yang kami dengar hanyalah suara kokok ayam. Gembira Loka di ambang kematiannya. Kami berdua hanya tertawa-tawa sambil berkata “kita berdua ngapain sih main ke sini?”

Namun kondisi mengenaskan itu berakhir. Pada tahun 2009 Yayasan Gembira Loka mengandeng PT. Buana Alam Tirta untuk mengelola kebun binatang yang sudah berusia puluhan tahun tersebut. Itu adalah titik balik Gembira Loka. Sebagai langkah awal perubahan dilakukan rebranding. Kalau dulu dikenal dengan mana Kebun Binatang Gembira Loka atau Bonbin, maka sekarang diganti menjadi GL Zoo.

Kondisi GL Zoo sekarang sudah sangat jauh lebih baik dibandingkan saat saya datang 10 tahun lalu. Renovasi besar-besaran dilakukan di tempat ini. Renovasi kandang, renovasi fasilitas, serta penambahan banyak zona baru.

Saat saya datang kemarin pun masih ada pembangunan Scratch Zone yang akan menjadi hunian bagi mamalia karnivora seperti singa, harimau, macan dahan, hyna, black jaguar, beruang madu, dan masih banyak lagi. Pembangunan ini ditargetkan selesai pada tahun 2019.

Satu hal yang saya suka dari GL Zoo adalah suasananya yang sangat asri dan segar. Banyaknya pohon rindang berusia tua di tempat ini menjadikan suasana GL Zoo adem. Pengunjung dijamin tak akan kepanasan.

Pergi ke GL Zoo bersama balita sangatlah menyenangkan. Tempat ini ramah untuk kursi roda dan stroller. Jadi misal ogah gendong bocah, bisa bawa stroller. Misal tidak membawa, pengunjung bisa menghubungi pihak marketing GL Zoo, nanti bisa meminjam stroller atau kursi roda di sana. Betewe ini gratris lho! Asyik, kan?

Saya sendiri kemarin nggak pinjam. La wong Renjana hobinya lari. Energinya seolah nggak habis untuk lompat dari satu zona ke zona yang lainnya. Dia sangat girang menyaksikan aneka hewan yang selama ini hanya dilihat di tv maupun buku. Dia hanya kecewa akan satu hal, tidak ada jerapah dan singa.

Sebelum pulang, saya berniat mengajaknya menyaksikan pertunjukan satwa terampil. Saat saya berkunjung ke GL Zoo tahun 2011, saya sempat melihat pertunjukan tersebut. Beberapa hewan akan melakukan atraksi serupa di arena sirkus.

Ternyata kini sudah tidak ada Pertunjukan Satwa Terampil. Atraksi itu diganti dengan Presentasi dan Edukasi Satwa (PES). Wow, rupanya GL Zoo tanggap dengan isu eksploitasi hewan. Mereka membenahi dirinya dengan tidak lagi mempertontonkan satwa yang bertingkah menyerupai manusia. Konsep PES ini beda dengan PST.

Jika dulu hewan akan berakting dengan naik sepeda, berjogat, atau berhitung, dalam show PES ini tak ada lagi atraksi seperti itu. Mereka hanya memperlihatkan bagaimana hewan berativitas. Misalnya untuk berang-berang, dia akan masuk ke kolam dan mencari Ikan. Marmut akan lari secara bergerombol. Landak akan jalan-jalan. Tupai dan orang utan akan melompat dari dahan ke dahan.

Sepanjang pertunjukan mereka juga akan memberikan penjelasan yang komprehensif tentang hewan-hewan tersebut. Di akhir acara pengunjung bisa berfoto bersama orang utan. Dulu, kami bisa memeluk orang utannya. Tapi kini beda, orangutannya tetap nangkring di dahan dan tidak bolah ada kontak fisik. Bagus lah!

Dari semua zona yang ada di Gl Zoo, favorit saya sih tetap Bird Park. Di tempat ini saya bisa melihat Pelikan, Lesser Flamingo, Merak, aneka Kakatua, dan banyak lagi burung cantik dengan warna indah. Oh ya, ini untuk pertama kalinya juga saya melihat Elang Jawa yang jadi maskot Taman Nasional Gunung Merapi secara langsung. Gagah bangeeeeeet.

Saat masuk ke kandang dome rasanya saya tidak pengen balik. Pepohonan hijau, kicau burung, gemericik air terjun buatan, serta cipratan air, damaaaaai banget rasanya. Mau deh punya rumah yang suasananya seperti itu. Minus di-e’ek-in dan bau e’ek burung tapinya.

Tips Piknik ke Gembiraloka Bersama Balita

  1. Berhubung ini piknik di tempat terbuka, kenakan pakaian yang nyaman dan adem untuk anak. Celana pendek dan kaos adalah outfit yang paling pas. Jangan lupa topi biar enggak kepanasan.
  2. Di dalam area GL Zoo terdapat banyak kedai makanan dan resto juga, tapi nggak ada salahnya untuk membawa bekal dari rumah. Bawalah air minum yang banyak. Tau sendiri kan harga di area tempat wisata pasti lebih mahal? Setelah makan dan minum, buang sampah pada tempatnya, ya!
  3. Supaya pikniknya makin puas, datanglah di pagi hari. Saya sendiri kemarin menghabiskan waktu sekitar 4 jam untuk menikmati seluruh zona yang ada di Gl Zoo. Sangat tidak disarankan untuk Anda yang terburu-buru. Ada banyak yang bisa dieksplorasi dari tempat ini.
  4. Untuk mengantisipasi anak tersesat dan hilang di tengah keramaian, dianjurkan meminta gelang identitas anak pada petugas yang berjaga di pintu masuk. Di gelang ini nantinya akan dituliskan nama anak, nama orang tua, serta nomor kontak yang bisa dihubungi. Seandainya anak terpisah dari rombongan, maka petugas bisa menemukan orang tua dengan mudah. Saya sendiri kemarin tidak memintanya. Kami terlalu pede bisa mengawasi bocah sebab suasana sedang tidak terlalu ramai.
  5. Setelah mendapatkan booklet di loket tiket, bacalah dengan seksama supaya tahu lokasi tiap-tiap hewan. Di booklet juga ada jadwa lengkap atraksi dan edukasi gajah, jadwal pemberian makan, serta jadwal Presentasi dan Edukasi Satwa. Semua pertunjukan tersebut gratis. Jadi pastikan datang tepat waktu supaya tidak tertinggal menyaksikannya.
  6. Jika merasa perlu memakai atau kursi roda namun tidak membawanya, Anda bisa menghubungi petugas untuk meminjam. Fasilitas ini gratis euy!
  7. Berwisata tanpa mengabadikannya melalui kamera tentu saja terasa kurang afdol. Membawa kamera atau ponsel berkamera adalah kewajiban. Saya sendiri kemarin memilih untuk tidak membawa kamera digital. Saya cukup percaya diri dengan mengandalkan kamera yang ada pada smratphone Meizu M6. Dengan kamera belakang 13 MP dan kamera depan 8 MP, ponsel ini cukup mumpuni dan bisa diandalkan. Semua foto dalam postingan ini diabadikan menggunakan Meizu M6. Btw kalau penasaran dengan ponsel ini bisa lirik IG @MeizuIndonesia dan Facebook MeizuIdOfficial.

Harga Tiket Gembira Loka Zoo

Senin – Jumat: Rp 25.000
Sabtu – Minggu, libur sekolah, hari besar nasional: Rp 30.000
Libur Lebaran: Rp 40.000

Jam buka Gembira Loka Zoo

Senin – Jumat: 08.30 – 16.00
Sabtu, Minggu, hari libur nasional: 08.30 – 17.00

4 jam keliling Gembira Loka rasanya masih belum puas. Tahun depan, saat Scratch Zone sudah jadi, rencanaya saya mau piknik ke tempat ini lagi. Kawan-kawan minat juga, tak?

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 250

12 Comments

  1. Berkunjung ke bonbin bareng anal kecil memang sangat menyenangkan. Kadang sedih Bonbin Semarang tidak semenarik gembiro loka. Rencana Jateng Park yang rencananya dibangun di Kab. Semarang pun menguap begitu saja -,-

  2. Aku udah pernah ke GLZoo ini. Tempatnya enak banget sumpaaahhh. Cuma sayangnya waktu itu nggak pas jam edukasinya, jadi cuma ngeliat Pinguin dikasih makan.
    Kata siapa main ke Kebun Binatang itu membosankan? Ya kan?

    • Aku pas pinguin malah nggak lihat, ngejar jadwal pertunjukan satwa soalnya. Lihatnya cuma Macan dikasih makan. Kalau tiketnya lebih murah aku paling sering main kesana ahahahahaha.

  3. Wah gembira loka,, sudah lama sekaliiii tak berkunjung ke sana.. Terakhir waktu SD, sebelum tahun 2001 hihii… :V

    Sepertinya sekarang emang berubah banget ya ke arah lebih baik, sayang singanya belum ada… Dulu singa dan macan tutul kandangnya sempit banget , kasian raut wajah singanya gak berbahagia..

    -Traveler Paruh Waktu

    • Cobalah main, kak. Sekarang udah bagus dan recommended lah. Iya, singanya sudah tua jadi mati. Besok pas Scracth Zone jadi mau didatangkan hewan baru katanya, termasuk singa.

  4. Waktu kecil rasanya senang sekali diajak ke bonbin 😀
    Baca blogmu jadi keingat kenangan masa kecil hihihi 😉

    Cheers,
    Dee – heydeerahma.com

  5. Aku beberapa kali ke kebun binatang ya rata-rata untuk menemani anak-anak juga kalau sendiri males nanti dikira mengunjungi sanak saudara.. Kayaknya sekarang lebih bagus ya dan lebih terjaga apalagi kalau dibandingkan kebun binatang di Surabaya yang bikin kapok keluargaku

    • Ahahahahahaha gojekan “mengunjungi sodara” masih eksis aja ya. Kalau saya berkunjung ke kebun binatang karena suka ijo-ijonya sih. Terus ditambah sudah punya anak, jadinya ada alasan lain. Saya belum pernah berkunjung ke kebun binatang lain malah, selain Gembira Loka dan Seruling Mas, Banjarnegara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *