Dapat Uang Dari Ngeblog Senang Sih, Tapi…

Bertahun-tahun yang lampau, saat pertama kali membuat blog, saya tak pernah menyangka bahwa ngeblog bisa mendatangkan uang. Dulu alasan ngeblog saya sangat sederhana, yakni butuh media untuk curhat. Tapi saya pengen eksis juga, makanya saya pengen curhatnya di blog nggak cuma di buku diary.

Saat membuat friendster, saya sudah mulai ngeblog disana. Sayang friendster sudah almarhum. Begitu juga saat ada facebook, saya senang menulis notes, baik nulis penting maupun hal yang nggak penting.

Dulu, saya senang baca blognya komunitas blogger Jogja Cah Andong. Itu kayaknya komunitas blogger pertama yang saya tahu, dan isinya orang-orang keren. Saya ingin seperti mereka, tapi nggak tahu gimana caranya.

Hingga akhirnya pada tahun 2009 saya pertama kali membuat blog di wordpress kemudian disusul di Kompasiana. Saat itu tulisan saya masih banyak curhatnya dan catatan perjalanan. Kecuali ikut lomba dan menang, saya masih belum terpikir bahwa saya bisa menghasilkan uang dari blog.

Pertama kalinya dapat uang dari blog (non lomba) adalah sekitar tahun 2012. Gara-gara saya sering nulis soal traveling dan menjadi headline di Kompasiana, saya dikontak oleh salah satu admin untuk bekerjasama dengan mereka.

Kala itu sedang ada project Mahakarya Indonesia bersama brand rokok. Nah, saya dan 2 orang kawan lainnya dipilih untuk menjadi brand ambassadornya (dulu bahasanya gitu, padahal sih maksudnya content creator kali ya).

Melalui email, saya mendapatkan brief untuk menulis sekitar 8 artikel dengan tema serta jadwal tayang di Kompasiana yang sudah ditentukan oleh mereka. Berhubung di tengah jalan salah satu teman saya mundur, akhirnya hanya saya dan Mas Dhave, sehingga total kami nulis sekitar 12 artikel.

Kalau nggak salah durasinya 3 bulan dan bayarannya lumayan banget. Selain uang tunai kami juga diajak jalan-jalan. Sayang jalan-jalannya cuma muter-muter Jogja ahahahaha, tapi ya nggak apa-apa lah. Beranjak dari situ saya jadi mikir “wah, ternyata selain mainan adsense, blog yang diseriusi juga bisa menghasilkan ya”.

Masuk tahun 2014, saya mulai lihat blogger yang sempat diperkirakan bakalan mati akibat kalah dengan platform media sosial justru mulai naik daun. Banyak blogger baru bermunculan. Di Jogja pun acara untuk blogger semakin banyak. Bahkan perlahan brand-brand dan pemerintah mulai menggandeng blogger untuk mempublikasikan acara mereka, nggak cuma media arus utama.

Kala itu saya yang masih single fighter (tidak bergabung dengan komunitas blog manapun) kadang saya kepengen juga ikut diundang sebagai blogger (dulu pas masih kerja biasanya presscon sebagai reporter). Tapi undangan nggak pernah datang ahahaha. Lagian siapa eluuu, ngarep!

Saya juga sering baca dan mendengar kawan-kawan yang cerita bahwa blog itu bisa menghasilkan uang. Lagi-lagi saya kepengen dan penasaran gimana caranya (iya saya anaknya kepengenan). Terus cari-cari info deh, dan akhirnya gabung sribulancer sama iblogmarket.

Disitu saya jadi tahu bahwa para pengiklan itu rata-rata ngasih job ke website yang sudah TLD, sedangkan blog saya masih gratisan. Dengan alasan pengen dapat uang dari blog, akhirnya saya pun beli domain ranselhitam.com.

Saya ingat banget, pertama dapat uang di blog sendiri (yang bukan kompasiana) adalah content placement dengan rate 75K. Ngenesnya, di situs itu uang baru bisa dicairkan kalau minimal 100K. Untung 3 bulan berikutnya dapat content placement lagi hingga bisa dicairkan, 150K. Senengnya bukan main.

Terus saya juga ikutan grup job untuk blogger di Facebook. Disitulah awal mulai petualangan saya dengan agency. Setelah ngisi data, akhirnya satu persatu tawaran kerjasama berdatangan. Mulai dari yang ratenya sudah ditentukan oleh pihak pengiklan hingga saya yang menentukan.

Kalau ratenya sudah ditentukan gampang, saya tinggal nerima atau nolak. Tapi kalau rate card suruh menentukan sendiri, itu yang bikin bingung. Mau tanya ke orang lain kok ya saat itu nggak punya teman blogger yang dekat, mau nentuin sendiri takut kemahalan atau malah terlalu murah. Pada akhirnya saya menyesuaikan aja dengan tarif kalau tulisan terbit di media cetak, dan ternyata cocok.

sumber: pixabay.com
sumber: pixabay.com

Sejak tahun 2014 (pertama kali pindah TLD) hingga sekarang, sudah banyak kerjasama yang saya lakukan. Baik kerjasama lewat agency atau yang berhubungan langsung dengan brand. Materi yang saya terima nggak cuma dalam bentuk uang, namun ada juga produk hingga voucher belanja. Senang? Tentu saja, karena keinginan saya di tahun-tahun lalu terwujud. Keinginan untuk dapat uang dari blog.

Namun, seiring dengan pendapatan yang masuk, ada beberapa hal yang harus dikompromikan. Kalau dulu, saya ngeblog tu benar-benar dari hati, niat buat curhat atau berbagi. Tulisan-tulisan saya lebih tulus dan bernyawa. Setelah mengenal uang, perubahan di bagian ini yang paling saya rasakan.

Dulunya saya hanya menulis soal travel dan daily life, namun semenjak kenal duit, tulisan saya mulai bergeser. Saya mulai menulis tentang banyak hal atas nama iklan yang sudah ada briefnya. Ya walaupun sebisa mungkin dihubungkan dengan travel, tapi ya tetap saja nyawanya berbeda.

Kadang suka ngebandingin dengan tulisan zaman dulu, kok njegleg banget ya? Selain efek dulu-masih-lajang-dan-mudah-galau-sehingga-tulisannya-keren kayaknya semua juga gara-gara duit deh ahahahaha. Sekarang mau nulis kaya dulu susah banget. Apa kudu nunggu galau lagi? #eh.

Dengan memutuskan untuk menerima tawaran kerjasama, itu berarti saya juga harus belajar profesional. Bikin company profile (eh kalo blog istilahnya apa? Lupa saya), bikin rate card, nulis sesuai guideline, optimasi SEO, posting disana-sini supaya tingkat keterbacaan tinggi dan nggak mengecewakan klien, serta edebre edebre lainnya.

Kalau dulu mah cuek, ada yang baca syukur, nggak dibaca orang nggak apa-apa. Kalau sekarang traffic menjadi hal penting, engagement tinggi itu yang dicari. Lantas apakah saya menyesali itu semua?

Enggak juga sih ahahaha. Sejauh ini saya enjoy, saya menikmati semuanya. Paling kadang harus bekerja keras supaya blog isinya nggak iklan semua. Misalpun iklan harus dikemas dengan cara se-soft mungkin. Dan itu adalah pekerjaan menantang. Saya harus terus belajar untuk membuat tulisan soft selling yang berkualitas. Meskipun isinya iklan, setidaknya pembaca bisa menikmati tulisan tersebut dan bisa mendapatkan sesuatu dari postingan saya.

Setelah tau bahwa saya bisa dapat uang dari ngeblog tanpa harus mainan adsense, beberapa kawan tanya “Gimana caranya dapat uang dari blog? Gampang nggak sih?”

Menurut saya, kalau blog sudah konsisten dan tulisannya jelas, maka dapat uang dari blog itu mudah. Tapi kalau ujug-ujug ngeblog dan pengen langsung dapat uang, itu nggak gampang mylov. Saya membangun blog ini bertahun-tahun baru bisa dapat uang dari blog.

Di tahun-tahun pertama, tujuan saya nulis yang buat curhat, buat berbagi, buat ngeksis, nggak ada tendensi lain. Setelah saya konsisten, baru deh saya kepikiran buat monetize blog. Itu kisah saya, ya. Kisah orang lain mungkin beda.

Jadi misal sidang pembaca pengen dapat uang dari blog, yang harus dilakukan pertama adalah banyak membaca dan banyak menulis. Tak ada tulisan bagus yang berasal dari orang yang tidak membaca. Setelah banyak membaca, maka berlatihlah menulis.

Daaaan, satu hal penting yang jangan dilupakan. Bikin blog! Blog gratisan nggak masalah. Tapi jika memang goalnya pengen menjadikan blog sebagai salah satu sumber penghasilan, maka langsung pakailah blog TLD alias top level domain.

“Tapi aku kan gaptek, aku nggak paham gitu-gituan”

Udah nggak usah pusing, sekarang ada banyak jasa pembuatan website yang bisa memudahkan teman-teman. Salah satunya adalah IDwebhost. Dengan biaya yang terjangkau, IDwebhost memberikan jasa layanan hosting dan pembuatan website. Kontak aja pengelolanya dan minta tolong dijelasin biar paham.

Kalau sudah punya blog TLD, saatnya mengisi dengan konten-konten original yang berkualitas. Share konten banyak-banyak di sosial media, sering blogwalking dan meninggalkan komentar, kelak iklan ada datang menghampiri. Oya satu lagi, jangan lupa berjejaring ya. Itu sangat penting.

Jadi, sudah siap dapat duit dari blog serta sederet konsekuensi yang mengikutinya?

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 250

65 Comments

  1. Ini tulisan masuk yang soft bangett ih. Tak baca sampai akhir ngalir begitu saja, tau-tau ada yang nyelip iklan. Haha.
    Yaaa begitu mbak, terkadang aku juga suka ngebandingin dengan tulisan-tulisan dulu. Dulu malah alay banget, tapi kok ya dari hati :p

    Aku juga termasuk yang “nggak bisa nulis yang nggak aku pingin nulis” masih perasa sekali. Belum teruji dengan deadline kaya temen-temen :’)
    Oh ya, jangan lupa perpanjang domain mbak, ndak koyo wingi :p

    • Nyiahahahahaha, iklannya diselipin di akhir biar nggak pada lari. Sebwah taktik.

      Galau dan patah hati tuh kayaknya emang amunisi nulis paling cihuy deh ya hihihi. Kalo Mbak Dwi mah tulisannya selalu kece, fotonya juga oke. Ku senang baca tulisan-tulisanmu, mencerahkan, walau kadang disisipi tsurhat ahahahaha.

      Iya iyaaa, masih Mei tahun depan perpanjang domainnya ahahahahahaha.

  2. wah iya nih, blog parenting saya juga udah bergesert tadinya cerita tentang hal peribadi tumbuh kembang anak sekarang jd banyak iklannya. tp buat saya sepanjang ada manfaatnya dan ga bergeser jauh dengan niche blog gpp. kaya misalnya pernah dapat placement tentang kopi untuk kekuatan pria, wah jelas banget itu di luar ciri khas saya dan saya tolak walaupun itu ada duitnya

    • Kayaknya ini nasib banyak emak-emak blogger ya, mbak. Niche blog jadi bergeser dari semula ahahaha. kalau saya sih membatasi juga, jangan sampai postingan iklan berturut-turut, makanya PR banget lah itu memanajemen waktu tayangnya.

      Kalau memang iklannya nggak sesuai, baik dari konten atau dari fee, saya sih langsung berani tolak hehe.

  3. Ini juga termasuk iklan sebenarnya ya Mbak? Hihi…

    Taoi keren banget sumpah. Saya ampek baca tuntas tas. Pingin niruin caranya biar dapet duit juga. Hahahhah…

  4. Hmm.. Baca tulisan ini aku berasaaa.. Senasibbb.. Hahahaha padahal ngeblog baru tahun 2017, ampun senpai. Hihi. Tp 3 bln ngeblog ak lgsg gabung komunitas blogger mb n sejak it lgsg ubah blog jd tld n ikut bbrp job. Kr2 udh 3 bulanan ini, ad bbrp job yg gak sy terima. Alasannya? Kok blog ak keliatan ga asik lg. Kok kyk rentetan iklan. Heu. Akhirnya ak skrg msh memburu job sih, tp yg sesuai dg niche ak. Plg susah it kalo dpt placement yg g bs diutak atik. Haduh, langsung lempar aj itu. Heu.

    • Nah itu yang jadi tantangannya. Kita harus pintar-pintar mengatur supaya blog isinya bukan iklan terus-terusan, karena pembaca bakalan bosan. Saya malah seneng baca blog yang isinya curhat daily life, bahkan misal iklan pun dikemas kisah sehari-hari secara soft.

      Semoga datang job gede yang sesuai niche ya, mbak! Ganbatee!

  5. Aku bikin blog dari 2010 tapi niatnya cuma bikin cerpen.dapat job pertama di blog gratisan, dibbayar pulsa 50 ribu udah seneng banget

  6. Semua ada prosesnya ya, Mbak. Dengan menulis di blog, gak tiba-tiba bisa dapat tawaran kerja sama yang berujung pada penghasilan. Karena ingin berpenghasilan memang harus mau menerima sederet konsekuensi yang mendukungnya.

  7. Duh, siapa si mba yang gak pengi. Blognya menghasilkan. Hehe…. tapi kalau ditanya siap, insyallah siap walau masih banyak proses perbaikan di blog.

  8. Aku punya blog sejak zaman MP, trus 2011 langsung domain sendiri, tapi baru monetize 2015 akhir (kemana aja aku yak) wkkwkw.
    Skrng udahlah dinikmati aja ngeblognya, tapi kangen blog curhat malah 😀

  9. Kalau saya tambahannya, pelajari SEO karena tidak seterusnya kita mengandalkan teman blogger untuk baca tulisan, tapi jutaan orang di luar sana. Untuk itu harus tahu bagaimana bisa nangkring di mesin pencari.

  10. Uu aku jg jadi flashback sama job pertama aku dapet voucher dari brand pakaian. Terus dapat job review dibayar 100rb aja udah seneng banget mb. Tp ya itu tulisan di blog udah campur baur kek gado2. Masih sulit skrg untuk konsisten sama niche blog huhuu

  11. Iya sih …di suka nulis suka-suka aja, tapi sekarang walau berbayar juga banyak hikmahnya…

    Kita juga belajar banyak hal…, Tentang SEO, belajar lagi nulis konten yang baik, melatih sabar menulis lebih 500 kata…

    Kalo dulu aku paling 300 kata..ada plus minus sih…

  12. Kenapa tulisan kita kok kerenan dulu ya. Appaaah kita? Iya kita. Aku sama dirimu kok tulisannya kerennya pas lagi galau haha. Sekarang nggak bisa nulis keren kayak dulu lagi. Feelnya nggak dapat. Aku ingat banget pernah menang hadiah dari blog ini karena aku pakai feel. Aku tahu karakter petualang dan yang haus akan petualangan gimana. Jadi karena frekuensi kita sama jadilah mungkin aku bisa menang. Aku salah satu pembaca blog dirimu dulu. Jadi agak gimana gitu pas baca blognya. Kok kayak lagi ngaca sama diri sendiri. ?

    • Hihihi, mbak Lina dulu main-main ke blog ini jaman aku masih lajang ya. Jaman masih suka blusukan kemana-mana dan postingan blognya tentang petualangan. Sekarang udah emak2 jadi bergeser artikel2nya hihihi. Mungkin rata-rata emak2 gitu ya mbak.

  13. Wah harus banyak belajar nih sama dirimu. Kalau aku menerima job maunya sesuai dengan niche blog. Gaya banget ya? Padahal aku nulis aja sebulan gak nyampe 20 tulisan, heheheheew

  14. Nah sama juga tuh kalo disuruh nentuin rate sendiri aku kadang suka bingung awalnya.
    Cuma makin kesini udah biasa, jadi udah tahu rate card yang pas hihihi 😀
    Kalo aku sih biasa nolak artikel yang udah jadi dan gak sesuai sama bahasa aku.
    Kalo tulisannya kaku kayak kanebo kering keknya gak asik juga buat dibaca.
    Terlalu formal 😀

    • Rate card yang pas dengan blog kita tentunya kan ya. Aku dulu bingung, sekarang sudah lumayan enggak lah.

      Itu biasanya content placement ya. Aku biasanya ijin dulu buat kuedit, terus jatuhnya kerjanya dobel.

  15. Kalo blog TLD dengan foto-foto yang kayak blogku sekarang pake foto 200 pixel-an itu sekitar berapaan ya? Kadang pengen host yang murah tapi kok masih mikir masalah kemampuan nyimpen gambarnya

  16. Sebagai Blogers, emang paling asyik kalau sudah bisa menghasilkan uang lewat blog. Pekerjaan yang paling nikmat adalah hobi yang dibayar. Punya hobi menulis yang bisa mendatangkan uang.

  17. Aku hiatus nulis sekitar 6 bulan sebenarnya sedang mempertanyakan kembali nyawa tulisan saya mbak, sekarang semangat nulis karena saya sudah dapat jawaban mau dibawa kemana tulisan-tulisan saya, makanya sekarang saya mengembangkan tulisan bukan hanya tentang travel tapi juga perjalanan hidup dan keresahan saya, siapa tahu ada orang yang sama yang sedang mengalami masalah yang sama dengan saya. Soal rate card saya sudah ada mbak karena pernah tanya dengan om Cumi

  18. makin ke sini makin pengin nulis sesuai isi hati tapi tetap dengan tema utama cerita perjalanan, paling sering dapat duit ya dari hasil ikutan lomba itu juga ada pembaca setia yang kadang kasih kritik kalau jangan kebanyakan tulisan yang dilombakan nanti ciri khasmu jadi hilang

  19. Hi mba,

    Jadi intinya apa? harus galau supaya bisa kayak dulu ya? #eh hahahhaa. Suka sama tulisannya, menginspirasi. Banyak banget yang bisa dipelajari hanya dari ‘ngeblog’ ^^. Menyesal ngga dari dulu nge ‘galau’ di blog saya :p

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *