Mengenang Sore di Telaga Pengilon Dieng
Seorang gadis cilik melenggang riang di tepian Telaga Pengilon. Sesekali kaki mungilnya melompat menggapai kupu-kupu yang terbang menggoda…
Ini kisah tentang kaki yang melangkah lebih jauh, mata yang melihat lebih banyak, telinga yang mendengar kisah-kisah baru, dan semua hal yang dijumpai di sepanjang perjalanan. Bukan semata tentang tubuh yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Namun ini juga tentang perjalanan hati dan jiwa.
Seorang gadis cilik melenggang riang di tepian Telaga Pengilon. Sesekali kaki mungilnya melompat menggapai kupu-kupu yang terbang menggoda…
Yippie, akhirnya libur Lebaran kemarin untuk pertama kalinya saya mengajak Renjana ke Kawah Sikidang, Dieng. Berkali-kali menyusun rencana,…
Sejak ulang tahun yang pertama, saya sudah berjanji hendak mengajak Renjana ke Gembira Loka. Nyatanya janji tinggal janji,…
Tanpa peduli pada hawa dingin yang menyusup, bocah tiga tahun itu menceburkan dirinya pada aliran sungai yang berhulu…
Butiran pasir berterbangan ke segala arah. Bukan semata karena terpaan angin pesisir yang tanpa henti, melainkan akibat gilasan…
Pada Jumat pagi yang sendu saya menginjakkan kaki di pelataran Museum Sandi. Sehari jelang akhir pekan harusnya semua…
Belasan tahun lalu, saat pertama kali menjejakkan kaki di kampus, saya ingat benar pernah mendapatkan sebuah selebaran dari…
Kereta Api Wijayakusuma jurusan Jogja – Cilacap sedang bergerak pelan saat saya membaca undangan launching Kalikuning Adventure Park…
Roda-roda jeep berputar dengan lincah melewati jalan yang berkelok. Awalnya terasa lambat, lama-lama gerakannya berubah cepat seirama dengan…
Dear sobat padi bloggerque, apa kabar kalian semua? Sehaaaaaaat? *sodorin microphone* Long weekend sudah berlalu, saatnya kembali kerja…
Malioboro, pukul setengah tiga sore. Langit terlihat abu-abu pucat dan awan tampak berat. Partikel hujan sepertinya enggan turun…
Renjana, kau tahu kenapa ibu menyematkan kata Suluh sebagai nama tengahmu? Karena ibu ingin kau mampu menjadi cahaya…